Saturday, October 6, 2012

Deathcore

Deathcore is an amalgamation of two musical styles: metalcore and death metal.

Deathcore is heavily influenced by modern death metal in its speed, heaviness, and approach to chromatic, heavily palm muted riffing and dissonance.
Traditional growls, and screaming are prevalent, and sometimes metalcore yelling or shouting vocals are included. Sometimes “pig squeals” are included. Much of deathcore features heavy, downtuned breakdowns and melodic riffs common in metalcore.
Deathcore brings in death metal influences in the forms of blast beats, low screams, and an altogether darker tone, while removing the metalcore tropes of dual harmonies and clean singing.

Deathcore rose to popularity in the mid ’00s off the back of the American metalcore scene. Originally brought to the attention of the international metal media by bands from the southwestern scene such as Job for a Cowboy and Suicide Silence, it was immediately met with the same controversy as metalcore was, and the controversy continues to this day. However, nonetheless, it has been wildly successful, with many bands, such as Bring Me the Horizon (now a pure metalcore band) gaining international renown, and has even influenced death metal bands such as Aborted and Cryptopsy.

Artist Photo : Bring Me The Horizon

Tuesday, September 25, 2012

There's a Hint of Blood Scent in Her Hand

GENTLEWOMAN
She has spoke what she should not, I am sure of that. Heaven knows what she has known.
LADY MACBETH
Here’s the smell of the blood still. All the perfumes of Arabia will not sweeten this little hand. Oh, Oh, Oh!
DOCTOR
What a sigh is there! The heart is sorely charged.
GENTLEWOMAN
I would not have such a heart in my bosom for the dignity of the whole body.
DOCTOR
Well, well, well.
GENTLEWOMAN
Pray God it be, sir.
DOCTOR
This disease is beyond my practice. Yet I have known those which have walked in their sleep who have died holily in their beds.
LADY MACBETH
Wash your hands. Put on your nightgown. Look not so pale.—I tell you yet again, Banquo’s buried; he cannot come out on one's grave.
DOCTOR
Even so?
LADY MACBETH
To bed, to bed. There’s knocking at the gate. Come, come, come, come. Give me your hand. What’s done cannot be undone.—To bed, to bed, to bed!

Pierce The Veil

Pierce the Veil is an American post-hardcore band from San Diego, California. Formed in 2006, the group was founded by brothers Vic and Mike Fuentes after the disbandment of the group Before Today (formerly Early Times), which was formed out of the San Diego punk rock scene. Other members of the band include Tony Perry (lead guitar) and Jaime Preciado (bassist and backing vocals). Pierce the Veil has released three studio albums and has continuously been inducted into several worldwide tours since the release of their debut album, A Flair for the Dramatic in 2007. The band released their second full-length studio album, titled Selfish Machines in 2010. Their third and latest album, Collide with the Sky, was released on July 17, 2012, and is their first album under the major record label Fearless Records.

Embracing their defiant brand of progressive post hardcore and gaining a rabid fan base thanks to their incredible live show, Pierce The Veil have become a hot commodity over the past few years. But with the release of stunning new album Collide With The Sky, the San Diego natives are truly en fuego. Deploying every shred of musical prowess in their artillery, Pierce The Veil have poured heart and soul into new album Collide With The Sky - and it shows. Blending the unique vocal style of singer Vic Fuentes, incendiary guitar lines and soaring melody, the band's third album is an aural exploration that at once both packs a punch, while finding the pockets of calm in the chaos - a talent that has made the band such a refreshingly exhilarating force in the scene. Having toured with some of the biggest names in the music, including Bring Me The Horizon, A Day To Remember, Of Mice & Men, Thursday and The Devil Wears Prada, the band tear into a packed tour schedule in support of Collide With The Sky, with a full summer on Vans Warped Tour's main stage and a UK headline tour this fall.

       Band Members :
  • Mike Fuentes – drums, percussion (since 2006)
  • Vic Fuentes – lead vocals, rhythm guitar, keyboards (since 2006)
  • Tony Perry – lead guitar (since 2007)
  • Jaime Preciado – bass, vocals (since 2007)

Monday, April 9, 2012

Training Death Growl – Melatih Vokal Parau Untuk Para Headbanger


Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ; tekhnik terpenting dalam berlatih/menggunakan Death Growl adalah membentuk keseimbangan antara gaya yang digunakan pada pita suara dengan diafragma. Hal ini disebabkan jika hanya menggunakan pita suara saja, maka suara yang dihasilkan tidaklah begitu parau dan hanya akan memberikan tekanan berlebih pada tenggorokan, bahkan mungkin  jika dilakukan terus-menerus akan berdampak pada rusaknya pita suara. Teknik yang paling tepat adalah dengan mengeluarkan udara dari diafragma secara benar, perlahan dan merata pada seluruh kata.


Namun sebelum itu, pertama-tama, persiapakan dahulu lagu yang akan anda gunakan untuk latihan, semisal lagu milik Vader atau Behemoth. Boleh juga disesuaikan dengan pilihan anda sendiri yang paling anda sukai dan telah hafal dengan liriknya.

Serta, satu jam sebelum berlatih Death Growl. Minumlah air putih yang masih suam-suam kuku terlebih dahulu. Hal ini akan membantu menguatkan pita suara anda natinya, serta melindunginya. Perlu diingat, yang diminum adalah air suam-suam kuku, bukan air dingin. Karena meminum air dingin dapat membuat pita suara menegang saat berlatih/menggunakan tekhnik vokal ini (Death Growl).

Lakukan pemanasan. Pemanasan ini dapat dilakukan hanya dengan bersenandung ringan menyanyikan lagu-lagu rock  jangan gunakan tekhnik Death Growl terlebih dahulu, karena pemanasan ini hanya bertujuan untuk membuka diafragma anda. Perlahan-lahan, beri tekanan-tekanan pada tenggorokan saat anda bernyanyi, hingga anda bisa merasakan diafragma anda, dan menghasilkan suara yang bersih – sesuai yang anda ingini.

Setelah pemanasan dirasa cukup, mulailah tekhnik Death Growl :

  1. Ambil nafas dalam-dalam hingga paru-parumu (diafragma) terisi cukup banyak udara lakukan seperti cara mengambil nafas saat anda bernyanyi seperti biasanya.
  2. Keluarkan udara/nafas dengan perlahan secara merata. Dengan posisi leher yang dikencangkan. Dan arahkan udara/nafas yang anda keluarkan dari diafragma ke arah tonsil. Lakukan dalam satu gerakan – tapi jangan menekannya terlalu keras. Ingatlah bahwa tujuan utamanya adalah membuat suara anda menjadi parau, keras dan dalam – bukan merusak pita suara.*1
Latihan lain untuk memperkuat suara parau anda juga dapat dilakuakan dengan tekhnik sebagai berikut :
  1. Ambil nafas dalam-dalam, kemudian tekan keluar dari diafragma, dengan leher yang juga dekencangkan. Suara yang dihasilkan adalah meniru anjing yang sedang menyalak-nyalak/menggonggong.
  2. Perpanjang suara menggonggong dengan mencobanya beberapa kata. Lakukan tehnik ini dengan seimbang, jangan langsung membuat suara gonggongan keras namun selanjutnya lirih, atau bahkan kurang terdengar. Buatlah seimbang.*2

Terakhir setelah anda cukup mahir melakukan tekhnik ini (Death Growl). Cobalah untuk meningkatkan kemampuan anda dengan berlatih membuat suara parau yang lebih keras, lebih cepat, lebih lamban, atau lebih dalam.

*1 Pada awalnya, suara parau yang dihasilkan, umumnya masih belum seperti suara parau yang diinginkan. Dibutuhkan latihan untuk mencapainya.

*2 Cara ini diperuntukkan untuk membuka tenggorokan dan melatih suara parau/mendengus supaya lebih kuat.

PS :
* Untuk menjaga agar suara anda tetap parau dan selalu siap bernyanyi/menggunakan Death Growl, minumlah air putih setelah selesai latihan.
* Meminum susu secara rutin akan sangat membantu anda dalam membentuk suara growl.

Memaksimalkan Kemampuan Diafragma Dan Paru-Paru Saat Melakukan Olah Vokal

Istilah mengggunakan pernafasan diafragma untuk menghasilkan suara yang baik dan segala macamnya sangat sering didengar dalam pelatihan vokal. Namun sayangnya, istilah ini kadang tidak dimengerti dan dipahami dengan baik. Sebenarnya, seperti apakah cara bernyanyi menggunakan diafragma tersebut? Dan bagaimanakah cara bernafas menggunakan diafragma ? Sebelum membahasnya, perlu diketahui dulu tentang diafragma dan sistem kerjanya.


Diafragma, adalah sistem otot yang menjadi sekat antara rongga dada dan rongga perut. Terletak di sekeliling paru-paru bagian bawah, dan melekat pada tulang rusuk. Otot-otot diafragma berfungsi mengatur dan mengendalikan pernafasan saat melakukan inspirasi, dan ekspirasi.

Pada waktu menarik nafas (inspirasi), otot diafragma anda berkontraksi, sehingga bentuknya yang semula cembung keatas menjadi mendatar. Sebagai akibatnya, rongga dada membesar dan tekanan udara di dalam paru-paru menurun. Alhasil, udara dari lingkungan akan masuk ke dalam paru-paru untuk menyetarakan tekanan tersebut. Hal sebaliknya terjadi saat ekspirasi. Saat mengeluarkan nafas, otot diafragma akan berelaksasi dan kembali ke posisi semula, yaitu cembung keatas. Menyebabkan volume rongga dada mengecil, dan tekanan udara dalam paru-paru naik, sehingga udara yang tadinya berada di dalam paru-paru tertekan keluar.

Jadi, pada dasarnya. Setiap orang sebenarnya selalu bernafas mengunakan otot diafragma. Namun dalam olah vokal, yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk mengaturnya, sehingga udara yang keluar-masuk paru-paru dapat digunakan secara efektif, serta memaksimalkan fungsi paru-paru. Kenapa hal ini penting ? karena untuk menghasilkan banyak kata-kata dan suara yang baik saat oleh vokal, dibutuhkan udara yang cukup banyak.

Kesalahan yang umum terjadi adalah pada kebanyakan orang dewasa, hanya menggunakan bagian atas paru-parunya untuk melakukan pernafasan. Akibatnya, udara yang dihirup cenderung sedikit, dan pernafasan yang dilakukan lebih cepat. Sehingga tak cukup baik untuk melakukan olah vokal. Untuk itu, dibutuhkan latihan mengontrol kemampuan diafragma dan pernafasan dengan baik, supaya udara yang dihirup bisa maksimal.

Dan untuk melatihnya, langkah yang harus dilakukan hanyalah membiasakan diri bernafas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara pelan-pelan. Ketika menarik nafas, rasakan perut anda menggembung, tapi bukan dipaksa untuk menggembung. Biarkan menggembung secara alami. Atur sedemikian rupa hingga anda terlatih dan jadikan hal ini menjadi kebiasaan. tujuannya tak lain adalah supaya anda mampu mengontrol pernafasan dengan baik.

Kemudian pada saat bernyanyi, manfaatkanlah waktu seefisien mungkin untuk mengatur pernafasan. Dan sehemat munkin menggunakan udara yang anda keluarkan (nafas) untuk menghasilkan suara.*1 Itulah kunci dari bernafas menggunakan diafragama saat bernyanyi.

Tidak ada hal yang begitu khusus dalam hal ini sebenarnya. Hanya dibutuhkan kemampuan untuk mengatur pernafasan dengan baik, dan membiasakannya.

*1 Khusus untuk jenis olah vokal yang menarik nafas (inhale). Lakukan sebaliknya. Yakni, hematlah udara yang anda tarik untuk menghasilkan suara, sehingga anda bisa menghasikan lebih banyak kata. Gunakan kemampuan paru-paru untuk menarik nafas (udara) sedalam dan sebanyak mungkin, hal ini akan sangat membantu. Serta, manfaatkan waktu seefisien mungkin untuk mengeluarkan udara.